Sabtu, 26 Mei 2012

HIKAYAT - SEORANG PEMUDA TINGGAL DI ISTANA DASAR LAUT

Pada zaman dahulu , Alloh telah memberi wahyu kepada nabi Sulaiman as :” Keluarlah ketepi laut, engkau akan dapat melihat sesuatu yang ajaib, maka keluarlah nabi Suliaman as bersama rombongan jin dan manusia, ketika sampai ditepi laut ia melihat kekanan dan kekiri tetapi dia tidak menemukan apa-apa, maka nabi Sulaiman menyuruh jin untuk menyelam kedasar laut agar membawa sesuatu yang ajaib didasar laut, maka menyelamlah jin ifrit kedasar lautan, sesaat kemudian jin ifrit itu  berkata kepada nabi Sulaiman : “ saya telah menyelam dalam jarak yang begitu dalam tetapi tidak menemukan sesuatu yang ajaib didalamnya, kemudian nabi Sulaiman menyuruh jin ifrit lain untuk menyelam kedasar laut supaya membawa sesuatu yang ajaib dari dasar laut, demikian juga dengan jin ifrit yang kedua ini ia kembali dan berkata bahwa ia telah menyelam sedalam dua kali lipat dari jin ifrit yang pertama tetapi tidak menemukan sesuatu yang ajaib, maka nabi Sulaiman berkata kepada Asyif bin Barkhiya (seorang yang mendapat ilmu langsung dari Alloh) : “ bawakan kepadaku sesuatu yang ada didalam laut itu, maka setelah Asyif berdo’a meminta kepada Alloh, tiba-tiba muncul suatu kubah yang terbuat dari kapur putih berpintu empat, yakni dari permata intan, dari yaqut, dari  mutiara dan dari zabarjad hijau, semua pintu-pintu itu terbuka, tetapi anehnya tidak setetes airpun yang dapat masuk kedalamnya, padahal istana berkubah itu berada didasar lautan sedalam tiga kali lipat yang diselami oleh jin ifrit itu, dan ternyata ditengah-tengahnya ada seorang pemuda yang bersih pakainnya dan tampan rupa wajahnya, dia sedang berdiri sholat, maka nabi Sulaiman masuk kedalam kubah itu lalu memberi salam kepada pemuda itu dan bertanya kepadanya : “ Mengapa engkau tinggal didasar laut ?, kemudian pemuda itu menjawab : “ Ya nabiyalloh dahulu ayahku seorang yang lumpuh, sedangkan ibuku buta, dan akulah yang melayani keduanya selama 70 tahun, kemudian ketika ibu akan meninggal dunia, ia berdo’a : “ Ya Alloh lanjutkan umur putraku dalam taat kepadamu, dan ketika ayahku akan meninggal, ia berdo’a : ” Ya Alloh jadikan putraku tetap taat kepadamu ditempat yang tidak dapat diketahui syetan”.
Kemudian setelah kedua orang tuaku meninggal, aku keluar ketepi laut, tiba-tiba melihat kubah ini, maka aku masuk kedalamnya, untuk mengetahui apa-apa yang ada didalamnya, kemudian datanglah malaikat membawa kubah ini dan menempatkannya di dasar laut”. Lalu pemuda itu ditanya oleh nabi Sulaiman : “ engkau hidup dizaman siapa ? “, pemuda itu menjawab :” di zaman nabi Ibrahim as “,diperkirakan umurnya pada waktu itu 1400, tetapi tidak ada satu ubanpun dirambutnya, lalu pemuda itu ditanya lagi : “ dari mana engkau mendapatkan makan dan minum ?”, jawab pemuda itu :” tiap hari ada burung yang datang membawa makan sebesar kepala orang, maka akupun memakannya, ketika aku makan aku dapat merasakan semua makanan yang ada didunia sehingga aku merasa kenyang dan puas dan hilanglah rasa lapar, haus, panas, dingin, jemu dan malas, lalu nabi Sulaiman bertanya lagi  : “ engkau pilih tinggal bersama kami atau akan kembali ketempatmu ?”, maka pemudapun itu menjawab :” kembalikan aku ketempatku ya nabiyalloh, maka nabi Sulaiman menyuruh Asyif untuk mengembalikannya.

Faedah :
Perhatikanlah  wahai saudara-saudara, bagaimna Alloh telah menerima do’a kedua orang tuanya, maka sebab itulah hendaknya kalian berhati-hati jangan sampai durhaka terhadap kedua orang tuamu.              


Diambil dari :
Kitab irsyadul ‘ibad
Diceritakan oleh :
Al yafi’I